Wisata Sumber 7

Desa Duwet Krajan Kecamatan Tumpang

Coban Ringin Gantung

Desa Duwet Krajan Kecamatan Tumpang

Perangkat Desa

Desa Duwet Krajan

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Membangun Kembali Produk Lokal Desa Duwet Krajan


Foto: Supianor
Membangun kembali produk lokal Desa Duwet krajan, Kecamatan tumpang, Kabupaten Malang, melaui kegiatan pelatihan pemasaran produk lokal yang digagas oleh mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) yang sedang menjalankan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Sebelum mengangkat kegiatan tersebut, mahasiswa KKN UM melakukan wawacara kepada Yuli selaku ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) terkait produk-produk apa saja yang pernah diproduksi, seperti buah apel yang dijadikan sari apel, buncis dibuat kripik, tepung yang berasal dari sari jenang, dan berbagai kerajinan tangan.
Sayangnya produk yang dihasilkan  tidak berjalan dengan lancar, disebabkan oleh kendalah pasar yang kurang luas serta masih mengandalkan Balai Latihan Kerja (BLK) dalam memasarkan. BLK sediri tidak menjamin semua produk yang telah dititipkan disana akan dibeli oleh konsumen, buktinya beberapa produk desa duwet Krajan banyak yang dikembalikan, yang disebabkan oleh banyaknya pesaing dari berbagai desa yang mengikuti BLK.
Dengan adanya produk yang tidak laku membuat ibu PKK pesimis dan berhenti memproduksi dan berfokus menjalankan kegiatan sehari-hari sebagai ibu rumah tangga, petani, dan pekebun.
Dari pemasalahan tersebut mahasiswa KKN UM mengadakan kegiatan pelatihan pemasaran produk lokal desa duwet krajan, dengan harapan “Membangkitkan kembali semangat ibu-ibu masyarakat desa untuk mengelolah produk lokal yang sebelumnya berhenti serta dapat menambah perekonomi masyarakat, khususnya para ibu-ibu yang notabenya bekerja sebagai ibu rumah tangga, petani, dan pekebun” jelas Meri selaku ketua pelaksana  kegiatan pelatihan pemasaran produk.
Pelatihan ini dihadiri oleh  ibu PKK serta ibu rumah tangga, pelatihan ini berjalan lancar dengan adanya antusian para ibu-ibu  menangapi setiap penjelasan  yang disampaikan oleh Yogi  Dwi Satrio, Dosen Ekonomi Pembangunan Universitas Negeri Malang sehingga suasana pelatihan ini menjadi hidup dan tidak membosankan.
Pelatihan yang diselengarakan pada sabtu (15/6) berfokus pada pemasaran kripik talas yaitu produk baru yang digagas oleh mahasiswa KKN. Mengapa kripik talas dijadikan sebagai produk lokal,  disebabkan oleh sebagian besar warga disini bisa membuatnya serta bahan baku mudah diperoleh.
Gagasan produk baru ini masih membutuh beberapa tahap sebelum masuk dalam pemasaran, sepeti talas yang dibuat beberapa variasi rasa untuk menarik para konsumen, kemasan yang lebih inovastif,  sasaran konsumen yang mencakup semua kalangan, serta target pemasaran yang diperluas.

Menanamkan Karakter Peduli Lingkungan Sejak Dini Melalui Outbound Learning


Siswa SDN 1 Duwet krajan bersama Mahasiswa KKN UM. (Foto: Nur Halimah)
Upaya menggenalkan anak sejak dini dalam membangun jiwa cinta lingkungan  telah di berikan anak sejak memasuki sekolah dasar, dengan memberikan pemaparan pengetahuian secara langsung yang disampaikan guru didalam kelas dengan metode pembelajaran konvensional. Pemberian pengetahuan tersebut bertujuan untuk menanamkan jiwa peduli lingkungan serta mengajak siswa untuk turut berpartisipasi.
Melalui Model pembelajaran Outbound Learning yang dilakukan di alam terbuka dengan menekankan kemampuan pengetahuan yang telah dimiliki melalui pembelajaran di kelas yang telah diterima sebelumnya dari guru  serta memperkenalkan secara langsung bagaimana mengegolah sampah anorganik menjadi barang yang mempunyai nilai lebih.Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Malang (UM) mengajak SDN 1 Duwet Krajan kecamatan Tumpang Kabupaten Malang untuk turut mengikuti kegitan Outbound Learning, (28/5/2019).  
Siswa memegang hasil karya  dari mendaur ulang barang bekas (Foto: Nur Halimah

Tahap pembelajatan Outbond Learning yang diberikan mahasiswa KKN UM yaitu: . pertama, dengan memberikan stimulus bagaimana menjaga lingkungan dan memberikan pertanyaan untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan siswa. Kedua, memberikan rifleksi permainan dengan saling bekerjasama antar tim, mengajarakan siswa untuk sikap gotong royong. Ketiga, melatih mendaur ulang barang yang tidak terpakai menjadi barang yang mempunyai nilai lebih dengan membuat pigura dengan bahan baku kardus dan kertas.
Menurut Kurnia Umbar Sari selaku Ketua Pelaksana Outbound Learning menjelaskan “Pembelajaran yang dilakukan di kelas membuat mereka  bosan, jadi kita mengadakan kegiatan outbound Learning untuk memberikan refleksi pembelajaran sehingga siswa juga menjadi fun dengan melalui permainan yang diadakan. Sehingga bisa mencapai tujuan dari program yang diadakan yaitu selain meningkatkan pemahaman tentang cara menjaga lingkungan juga menciptakan perasaan senang pada siswa saat kegiatan belajar,” terang mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan tersebut.